Bank Sampah Kreatif Berseri Lempuing: Pemanfaatan Sampah sebagai Potensi Ekonomi
03 Oct 2025
Bank Sampah Kreatif Berseri Lempuing di Kelurahan Lempuing, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan sampah dapat menghadirkan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kebersihan lingkungan. Sejak berdiri pada Juni 2023, bank sampah ini telah memberikan dampak besar dalam mengurangi volume sampah, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
Bank sampah ini dijalankan dengan prinsip reduce, reuse, recycle melalui kerja sama masyarakat. Dengan mekanisme sederhana, warga diajak untuk memilah sampah sejak dari rumah. Sampah yang disetorkan kemudian ditimbang dan dikonversikan ke dalam bentuk uang, yang tercatat di buku tabungan layaknya sistem perbankan konvensional.
Menurut Ketua Bank Sampah, Indra Gultom, program ini bertujuan menanamkan kesadaran bahwa sampah memiliki nilai jual. Prosesnya cukup mudah: warga membawa sampah yang sudah dipilah, kemudian hasilnya dimasukkan sebagai saldo tabungan. Bank Sampah ini beroperasi setiap pagi antara pukul 09.00 hingga 11.00, dengan sistem nasabah, slip transaksi, dan buku tabungan. Dari hasil penjualan sampah, 80% diberikan kepada nasabah dan 20% digunakan untuk biaya operasional.
Tabungan dapat diatur dengan dua pilihan setoran, yakni 6 bulan (24 kali setoran) atau 1 tahun (48 kali setoran). Hingga kini terdapat 133 nasabah, termasuk 9 orang dari luar Lempuing. Seorang nasabah bahkan memiliki saldo tertinggi sebesar Rp4,7 juta.
Capaian bank sampah ini cukup mengesankan. Pada tahun 2023, berhasil terkumpul 4,1 ton sampah anorganik, termasuk sekitar 2.000 botol kaca. Setahun kemudian, jumlahnya melonjak menjadi 24,2 ton yang terdiri dari kardus, kertas, plastik, besi, logam, dan 28.155 botol kaca. Pendapatan yang dihasilkan mencapai Rp50 juta, dan seluruhnya disimpan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) serta Bank Bengkulu.
Saat ini, fokus pengelolaan masih pada sampah anorganik karena keterbatasan lahan untuk mengolah sampah organik. Namun, dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, Bank Sampah Kreatif Berseri Lempuing diharapkan dapat terus berkembang sebagai model pengelolaan sampah berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan target Pemerintah Kota Bengkulu untuk menghadirkan minimal satu bank sampah di setiap kelurahan.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa sampah bukan sekadar masalah lingkungan, tetapi juga peluang untuk membangun ekonomi masyarakat sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari.
Kembali